Kisah Hidup
Eng Tay memberi makan kupu-kupu malam peliharaannya dengan buah persik yang dibeli dari Dewa Persik
Eng Tay adalah seorang anak dara dari keluarga Chu Lun, sebuah keluarga pemilik konservatori kupu-kupu malam di distrik lampu merah Kowloon, China.
Eng Tay hobinya bolos sekolah karena ia lebih senang bermain dengan kupu-kupu malam peliharaannya. Namun di Cina kuno dulu, wanita yang tidak pergi ke sekolah adalah hal yang sangat tidak lazim. Karena itu dia dihasut oleh ayahnya bahwa ada Rain (yang nongol-nongol di TV ngomong My name is Rain itu lho) di sekolahnya. Eng Tay pun setuju untuk pergi ke sekolah, tapi ternyata yang ada di sekolah bukan artis Rain, melainkan hujan (rain). Karena dongkol ia segera pulang tapi ternyata kedua orangtuanya telah pergi ke Jakarta untuk mengunjungi konservatorium Taman Lawang. Semua pintu rumah dan konservatoriumnya terkunci sehingga Eng Tay terpaksa harus menginap di asrama sekolahnya.
Di Asrama Sekolah bernama Sung Yék tersebut, Eng Tay berteman dekat dengan gadis bernama Kuo Mu Lan (真性感). Mereka begitu dekat sehingga akhirnya Eng Tay menjadi lesbian dan menyatakan cintanya pada Mu Lan. Mu Lan yang masih waras pun segera menolak Eng Tay dan kabur ke sebuah kepulauan di selatan Cina, dimana namanya menjadi Mulan Kwok dan menulis sebuah lagu tentang hubungannya dengan Eng Tay, yang menjadi hits di kepulauan tersebut. Ini adalah sebagian dari lagunya:
Cukup saja kuberteman denganmu, jangan kau meminta lebih
Lebih baik kita berteman, kita berteman saja
Daripada lesbian….wuouwowowowowowoooooooooo
Laaaaaaaaaaaaa……………….lalalalalalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………
lalalalalalalalalaaaaaaaaaaaaalalalalalalaaaaaaaaaaaaa…………
laaaaaaaaaaaaaaaaaaaaalalalalalalaaaaaaaaaaaaaaaalalalalal
aaaaaaaaaaaaaaaaalalalalalalalaaaaaaaaaaaaaaaaa…………………......
Eng Tay yang patah hati segera menyatakan cintanya pada seorang pembuat sempak yang menginap di kamar sebelahnya, bernama Sam Pek. Ia tidak tahu bahwa Sam Pek sebenarnya adalah banci alias lekong yang menyamar jadi wanita agar bisa diterima di asrama sekolah tersebut. Saat itu di Cina kuno laki-laki yang pergi bersekolah memang tidak lazim, sehingga laki-laki yang ingin bersekolah harus menjadi waria dulu. Hal ini terjadi sebelum Raden Agung Kartono mencanangkan emansipasi laki-laki di Cina.
Sam Pek yang sebenarnya masuk sekolah hanya agar bisa memuaskan matanya tiap hari melihat wanita-wanita bahenol di asrama, Langsung menerima cinta Eng Tay tanpa menyadari bahwa Eng Tay adalah lesbian yang mengira dia adalah wanita. Merekapun mulai berpacaran.
Pada suatu ketika, orang tua Eng Tay melihat di TV seorang artis bernama Ma San Cai (性書女) dalam sebuah film bernama Meteor Ganjen. Tertarik dengan kekayaannya, merekapun meminta anaknya yang lesbi tersebut untuk menikah dengan Ma San Cai. Eng Tay yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada San Cai langsung mengiyakan tawaran orang tuanya tersebut.
Sam Pek yang hendak mengunjungi Eng Tay untuk mencobakan sempak terbaru desainnya, terkejut melihat ada tenda biru di depan rumah Eng Tay. Tenda itu dihiasi dengan janur kuning. Lebih terkejut lagi ia ketika melihat Eng Tay sedang bersanding, duduk di pelaminan. Air mata dan air kencingnya tumpah tak terhenti karena Eng Tay telah mengkhianati cinta (tidak) suci mereka.
Sementara, Eng Tay yang telah dibutakan oleh harta San Cai telah melupakan tentang Sam Pek. Sampai suatu ketika, ia mendapati San Cai sedang berajeb-ajeb dengan seorang kriminal dari Indonesia bernama Al Amin Nasution di sebuah hotel. San Cai dan Al Amin yang terkejut dengan kedatangan Eng Tay segera menculik Eng Tay dan menjualnya ke Azirwan untuk menjadi penebang hutan lindung di pulau Bintan, Riau. Untunglah transaksi itu berhasil deketahui oleh tentara China, yang kemudian menangkap Al Amin dan San Cai dan memenjarakan mereka di Prisoner of Azerbaijan.
Eng Tay yang lagi-lagi putus cinta kembali teringat kepada Sam Pek ketika ia melihat celana dalamnya saat sedang berak di sungai Huang He. Ia berniat hendak menjalin kembali hubungannya dengan Sam Pek, tapi Sam Pek sudah pergi ke Dunia Lain dengan pesawat dari bandara interdimensional Jeruk Purut. Eng Tay pun mengejar Sam Pek dengan pesawat yang sama.
Mengetahui hal itu, orang tua Eng Tay hendak menghentikan Eng Tay, namun mereka terlambat karena ban mobilnya hancur setelah melewati jalanan menuju Jeruk Purut yang bolong-bolong. Sesampainya di Jeruk Purut, mereka hanya mendapati 2 ekor Kupu-kupu Malam peliharaan Eng Tay di sana. Mereka pun menebar gosip bahwa Sam Pek dan Eng Tay telah melakukan kawin lari sehingga dikutuk menjadi 2 ekor kupu-kupu malam. Sejak saat itu Kupu-kupu malam menjadi simbol kawin lari di Cina. Jika ada pasangan yang melakukan kawin lari, itu akan dianggap karena salah satu dari pasangan itu adalah jelmaan Kupu-Kupu Malam
Setelah lama mencari-cari, memasang iklan di internet, TV, WC-WC umum dan pohon-pohon tempat kencing anjing, akhirnya Eng Tay menemukan Sam Pek. Sam Pek, yang stress karena tidak bisa menemukan istri baru dengan bokong sesempurna Eng Tay untuk model sempaknya, segera menerima Eng Tay kembali. Merekapun menikah dan hidup bahagia selamanya
Namun masalah kembali datang saat malam pertama. Eng Tay akhirnya mengetahui bahwa Sam Pek adalah seorang waria dan Sam Pek pun menyadarai bahwa Eng Tay adalah lesbian. Sejak saat itu hubungan mereka semakin retak dan perselingkuhan-perselingkuhan terus terjadi, sehingga mereka memecahkan rekor perselingkuhan Guiness Book of Records
Tidak ada komentar:
Posting Komentar